Filsafat Menurut Bahasa
Menurut al-Farabi, kata falsafah atau filsafat itu diadopsi dari bahasa Yunani yang masuk dan digunakan sebagai bahasa Arab. Yaitu berasal dari kata “philosophia”. Philo berarti cinta dan Sophia berarti hikmah. Jadi, philosophia berarti cinta hikmah atau cinta kebenaran. (lihat dalam buku Purwanto, dkk. 1991. Seluk Beluk Filsafat Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya)
Filsafat berasal dari kata Yunani “phalien” berarti “cinta” dan “shopos” berarti “hikmah”. Jadi, cinta pada himah (lihat hal 3 dalam buku Zuhairini, dkk. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara)
“philos” berarti cinta” dan “shopia” berarti “kebenaran”. Jadi, cinta akan kebenaran. (lihat dalam buku Hassan Shadily tahun 1980).
Filsafat Menurut Istilah
Al-Kindi (796-873) mengatakan filsafat adalah sesuatu pengetahuan yang dibagi atas tiga lapangan pembahasan yaitu ilmu fisika (tingkat rendah), ilmu matematika (tingkat menengah) dan ilmu ketuhanan (tingkat tertinggi). (lihat hal 1 buku Hasan Langgulung).
Plato (472-342 SM) mengatakan bahwa filsafat itu tidak lain dari pengetahuan tentang segala benda. (lihat hal 16 dalam buku Takdir Ali Syahbana tahun 1957).
Al-Farabi (950 M) mengatakan filsafat itu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. (lihat hal 10 dalam buku Abu Bakar Aceh. 1970. Sejarah Filsafat Islam. Semarang: CV. Ramadhoni).
Sidi Gazalba mengatakan filsafat adalah berfikir secara mendalam, sitematik, radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada (lihat hal 15 dalam buku Sidi Gazalba. 1967. Sistematika Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang).
Imanuel Kant (1724-1804) mengatakan bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan:
1. Apakah yang diketahui? Dijawab oleh metafisika
2. Apa yang boleh dikerjakan? Dijawab oleh etika
3. Sampai dimanakah pengharapan kita? Dijawab oleh agama
4. Apakah yang dinamakan manusia? Dijawab oleh antropologi
(lihat hal 16 dalam buku Abu Hanifah. 1950)
Jujun S. Suriasumantri mengatakan:
Filsafat berasal dari kata Yunani “phalien” berarti “cinta” dan “shopos” berarti “hikmah”. Jadi, cinta pada himah (lihat hal 3 dalam buku Zuhairini, dkk. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara)
“philos” berarti cinta” dan “shopia” berarti “kebenaran”. Jadi, cinta akan kebenaran. (lihat dalam buku Hassan Shadily tahun 1980).
Filsafat Menurut Istilah
Al-Kindi (796-873) mengatakan filsafat adalah sesuatu pengetahuan yang dibagi atas tiga lapangan pembahasan yaitu ilmu fisika (tingkat rendah), ilmu matematika (tingkat menengah) dan ilmu ketuhanan (tingkat tertinggi). (lihat hal 1 buku Hasan Langgulung).
Plato (472-342 SM) mengatakan bahwa filsafat itu tidak lain dari pengetahuan tentang segala benda. (lihat hal 16 dalam buku Takdir Ali Syahbana tahun 1957).
Al-Farabi (950 M) mengatakan filsafat itu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. (lihat hal 10 dalam buku Abu Bakar Aceh. 1970. Sejarah Filsafat Islam. Semarang: CV. Ramadhoni).
Sidi Gazalba mengatakan filsafat adalah berfikir secara mendalam, sitematik, radikal dan universal dalam rangka mencari kebenaran inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada (lihat hal 15 dalam buku Sidi Gazalba. 1967. Sistematika Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang).
Imanuel Kant (1724-1804) mengatakan bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan:
1. Apakah yang diketahui? Dijawab oleh metafisika
2. Apa yang boleh dikerjakan? Dijawab oleh etika
3. Sampai dimanakah pengharapan kita? Dijawab oleh agama
4. Apakah yang dinamakan manusia? Dijawab oleh antropologi
(lihat hal 16 dalam buku Abu Hanifah. 1950)
Jujun S. Suriasumantri mengatakan:
- Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah yang tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah tersebut di luar atau di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
- Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan aksi budinya untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal, integral, sistematis hakikat sesuatu yang ada:
- Hakikat Tuhan
- Hakikat alam semesta
- Hakikat manusia serta sikap manusia termasuk sebagai konsekuensi dari paham (pemahamannya) tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda
Thank you for your comment